Assalamualaikum! Annyeong~
Seseorang mulai diwajibkan untuk berpuasa di bulan ramadan adalah ketika sudah memasuki umur baligh yaitu saat keluarnya darah menstruasi untuk perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki. Kira-kira usia 11-12 tahun. Tetapi gak ada salahnya untuk mengajarkan soal puasa kepada anak-anak sedini mungkin. Sehingga harapannya pada saat sudah baligh, anak-anak sudah paham betul makna dan tujuan dari ibadah puasa.
Puasa tidak hanya sekedar menahan emosi, haus dan lapar dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Tapi lebih dari itu. Puasa dapat dijadikan sarana untuk melatih kesabaran... melatih kejujuran... melatih tanggung jawab dan yang paling penting melatih rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Hal pertama yang perlu kita lakukan untuk mengajarkan anak untuk puasa adalah memberi penjelasan sederhana mengenai arti dan pelaksanaan puasa dengan bahasa yang mudah mereka pahami. Seperti puasa itu apa, kenapa kita harus puasa, hal apa aja yang membatalkan puasa.
BACA JUGA : Aplikasi Penunjang Kegiatan di Bulan Ramadan
Selanjutnya, ajak anak untuk mulai berpuasa secara bertahap. Bisa dimulai dengan puasa selama 2 jam... kemudian dilanjutkan jadi 3 jam... dan seterusnya. Awal-awal anak-anak pasti banyak mengeluh lemas, capek, haus, lapar... pada tahap ini kita sebagai orang dewasa sebisa mungkin memberi pengertian akan arti 'kesabaran" untuk menunggu waktu berbuka puasa yang sudah disepakati sebelumnya. Tapi jika anak sudah tidak kuat, ya jangan dipaksakan... toh masih dalam tahap belajar.
Kemudian, libatkan anak dalam setiap kegiatan puasa. Ajak anak untuk mulai belajar ikutan sahur. Ajak anak untuk memasak/mencari takjil buka puasa. Ajak anak untuk merasakan euforia bulan ramadan dengan mengajak sholat tarawih di masjid. Supaya setiap harinya mereka menjadi lebih exciting dan harapannya tahun depan mereka jadi rindu dengan euforia ramadan tersebut. Intinya, ciptakan memori ramadan yang menyenangkan.
Jangan lupa untuk memberi apresiasi. Sekecil apapun usaha yang sudah anak kita lakukan karena dengan diberi apresisasi, anak-anak akan menjadi lebih semangat lagi. Apresiasi yang diberikan dapat berupa ucapan terima kasih, pujian atau ucapan selamat karena sudah berhasil dan berjuang untuk puasa.
Hal yang terpenting untuk mengajarkan puasa kepada anak-anak adalah menjadi contoh yang baik karena anak-anak adalah peniru ulung, terutama kepada orang tuanya dan terapkan juga metode pengulangan dengan kesabaran. Semakin sering diulang, maka akan semakin mudah dipahami dan 'direkam' anak-anak.
Sekian dulu tulisan gw hari ini mengenai tips mengajarkan anak untuk puasa.
Semoga bermanfaat :)
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Wassalamu'alaikum and see ya~
💗Salam hangat dan have a good day💗
Bener banget,anak anak meniru orang tua.Kalau kita terlihat bahagia berpuasa mereka biasanya ikutan seneng puasa
ReplyDeletebener mbak, anak mah gimana orang tuanya ya
DeleteSaya juga nulis tips ginian, tapi punya Mbak lebih lengkap. Bener, tuh, mesti melibatkan anak dalam setiap kegiatan puasa. Terus menanamkan pelajaran berharga juga soal melatih kesabaran, kejujuran, tanggung-jawab, dll. Mantap, Mbak!
ReplyDeletepadahal saya belum punya anak sesungguhnya mbak heheh tapi udah terbiasa sama anak kecil soalnya pernah tinggal sama keponakan yang masih unyil-unyil sih ^^
Delete