Sumbernya dari sini |
Rate Imdb: 8/10
Director: Kabir Khan
Movie Ratings Guide: NA
Comment:
Gw gak terlalu banyak nonton film asia. Paling beberapa film Korea... Thailand dan yang paling banyak gw tonton adalah India. Gw makin tertarik sama Bollywood karena makin kesini tema-tema yang diangkat makin out of the box dan kadang mengangkat tema yang sensitif contonya film PK yang ngebahas tentang agama yang dikombinasikan dengan alien-alien-an 😁 Nah kalo Bajrangi Bhaijaan lebih ektrim lagi. Mereka ngebahas soal keberagaman beragama di India ditambah konflik India-Pakistan! Soal keberagaman beragama ini menurut gw sangat relate sama kehidupan di Indonesia yang orangnya macem-macem. Dari yang kulit putih sampe gelap. Dari Islam sampe Hindu. Dari Sabang sampe Merauke. Dari appearance aja udah beragam, pasti isi kepalanya lebih beragam kan.
Gak usah lah ngerasa jadi yang paling superior jadi yang paling bener jadi yang paling suci yang lain penuh dosa. Toh diatas langit masih ada langit lagi.
Spektrum kita tuh luas banget loh. Gak cuma melulu hitam dan putih aja
🌻🌻🌻🌻🌻
Oke, cukup orasi dari gw 😁
Mari bahas film ini.
This is good movie, must and worth to watch. Selain kedalaman moral value yang disampaikan, lagi-lagi gw tidak hanya dihibur melalui ceritanya tetapi juga lewat pemandangan alam, sinematografi dan kemeriahan set film.
Film ini film yang cocok banget buat ditonton satu keluarga pas liburan. Dari anak-anak sampe oma opa bisa nonton film ini karena menurut gw ini filmnya seimbang antara bagian drama yang sedih-sedihan sama bagian lucu-lucunya. Ya gak heran sih film ini dirilis pas libur lebaran ya 😊
karena ini adalah family movie, maka alur ceritanya gak berbelit-belit.
Ceritanya simpel. Tentang perjuangan Pawan Kumar Chaturvedi (Salman Khan) untuk mulangin anak kecil yang bisu, Shahida (Harshaali Malhotra) dari India ke keluarganya di Pakistan. Dalam perjalanan nekatnya itu, Pawan ketemu sama jurnalis Pakistan Chand Nawab (Nawazuddin Siddiqui) yang tadinya cuma mau ngeliput berita tapi karena tersentuh sama ketulusan Pawan, akhirnya dia bantuin Pawan walaupun jelas-jelas berbahaya buat dia.
Selama gw nonton ini film 2 jam 40an menit (lama ya filmnya 😅), gw gak ngerasa bosen sama sekali. Lah iya gimana mau bosen, dari credit awal aja mata gw udah dijejelin pemandangan deretan gunung es sama padang rumput. Kaya di Swiss gitu deh...padahal gw kira Pakistan itu negara yang tandus dan kering. Ternyataaaa, indah!
Secara garis besar, set film ini dibagi 2. Bagian di India dan bagian di Pakistan. Untuk bagian di India, gw disuguhkan dengan scene-scene yang meriah! meriah dari tone warna yang kontras dan ceria. Meriah dari lagu-lagu dan koreografi tarian yang ditampilkan. Set lokasi yang dibikin ditengah pemukiman padat penduduk, adanya perayaan-perayaan a la India dan pemilihan kostum yang warna-warni juga makin menambah kemeriahan film ini. Seneng deh bawaanya udah kaya tiap hari itu malam takbiran aja deh 😁 Yang nyenengin lagi disini adalah sinematografi dan editingnya gak monoton. Gak cuma nge-shoot gambar dari depan atau ngikutin gerakan si aktor. Ada scene yang diambil a la pake drone gitu. Ada juga yang a la-a la lagi swafoto. Keren deh.
Bagian di India ini juga merepresentasikan agama Hindu sebagai agama mayoritas dinegara tersebut. Keliatan dari dominasi warna-warna merah dan kuning. Sementara untuk bagian di Pakistan lebih didominasi warna-warna hijau mengingat negara ini kan mayoritasnya emang muslim (Sumbernya dari sini dan ini ) Dari pemilihan warna aja udah jelas mengambarkan soal diversity. It's okay to be different kan ? Toh masalah agama itu masalah kepercayaan. Percaya silahkan, enggak percaya ya udah. Gak usah dipaksa: Eh lu kalo muslim kudu begini. Eh lu kristen kok begitu. Eh...ehh... dan eehhh ehhh lainnya 😑
Yang penting saling menghormati dan menghargai ibadah masing-masing
Back to movie. Secara keseluruhan scene-scene di Pakistan gak semeriah di India karena emang lokasi yang dipake daerah perbatasan yang sepi dan tandus. Mirip banget sama daerah-daerah middle-east yang berpasir. Tapi mendekati akhir cerita, middle-east berubah jadi scene Eropa! Hamparan padang rumput dengan gembala domba dan kambingnya. Adem bener deh liatnya~
Konflik dalam film ini terjadi dengan adanya bumbu sejarah konflik India-Pakistan yang udah berlangsung lama. Kalo pernah nonton film Veer Zaara (2004) bakal relate juga sama film ini karena sama-sama bawa-bawa sejarah konflik India-Pakistan cuma bedanya Veer Zaara lebih dikemas dengan bumbu romantisme dan perjuangan HAM (hak asasi manusia) lewat pengadilan sementara Bajrangi Bhaijaan dikemas dengan bumbu komedi. FYI, setelah Inggris caw dari tanah Hindustan, orang-orang India sama Pakistan ini bikin negara masing-masing. Tapi terus ada rebutan wilayah yang namanya Kashmir (yang disebut surganya dunia). Nah gara-gara rebutan ini lah akhirnya memicu konflik berkepanjangan antar dua negara ini (Sumbernya dari sini dan ini). Keliatan banget disini gimana susahnya Pawan dan Shahida mau ke Pakistan lewat jalur yang legal mengingat Pawan ini adalah orang yang agamis dan idealis banget.
Niat baik harus dengan cara yang baik!
Katanya, lebih susah ke Pakistan daripada ke Amerika 😆 |
Komedi disini ditampilkan bukan cuma dari permainan dialog aja. Tapi juga lewat adegan-adegan simple dengan editing dan back sound yang selaras. Yang paling lucu menurut gw adalah pas adegan Chand dan Pawan (dengan Burqanya) yang pura-pura jadi pasangan suami istri yang kawin lari 😆😆😆😆 ohiya ada lagi! Pas adegan Chand lagi berusaha mau liputan suasana lebaran di Stasiun! Dia bolak-balik ngulangi liputannya gara-gara banyak orang sliweran depannya. Ternyata susah ya jadi jurnalis itu 😀
Lalu puncak konflik dalam Bajrangi Baijaan adalah terjadinya kucing-kucingan dan putar balik fakta yang dilakukan oknum setempat supaya India-Pakistan tetap tegang. Tau lah ya tipikal politik jahat itu gimana, apapun dilakukan demi kepentingan pribadi. Konfliknya gak cuma itu. Ada juga konflik internal dalam diri Pawan. Pertama konflik yang muncul karena dahsyatnya bonding yang tercipta antara Pawan dan Shahida. Kedua karena idealismenya soal agamanya. Menarik nih! Soal idealisme agama ini gw pernah merasakan sendiri. Tau Candi Borobudur ? Gw pernah dikomentarin gini "kamu ngapain jalan-jalan ke tempat ibadah agama lain?" gara-gara pas liburan kuliah gw kesitu, laaaah.... 😅 kan gw juga ke situ gak pas lagi ada ibadah dan cuma pengen wisata doang. Yakaliiiii...emang ada yang gara-gara ke Borobudur terus tau-tau pindah agama ? KAN ENGGAAAKKKKKKKK, markonaaahhhh 😒 Akutu bingung sama orang yang kaya gitu...
Sumbernya dari sini |
Bicara soal akting, wah... big applause lah buat Salman Khan, Harshaali Maholtra dan Nawazuddin Siddiqui. Mereka nih kunci dari pembangunan emosi dalam film ini. Apalagi Harshaali yang dia cuma ngomong 1 kalimat doang tapi sukses bikin penonton jatuh cinta dengan ke-imutan-nya tapi sekalinya dia nangis bikin penonton berkaca-kaca. Gak heran mereka dapet banyak award dan dinominasikan dimana-mana. Contohnya Nawazuddin Siddiqui menang sebagai Best Actor in Supporting Role untuk Apsari Film Producers Guild Awards tahun 2016, Harshaali Maholtra menang sebagai Best Child Actor untuk Screen Awards tahun 2016.
Sebagai penutup ulasan gw, film ini mengajarkan kita bahwa:
Humanity gak mengenal SARA
Pokoknya gak akan rugi meluangkan waktu 2,5 jam untuk nonton Bajrangi Bhaijaan karena banyak pelajaran kehidupan yang bisa kita dapet darinya 😊 Happy watching~
Rate (1-10): 9/10
Recommendation (yes/no): Yessssss!!! wajib harus pake banget.
Hope you enjoy my review ya! 😊
Dari yang suka komentarin film
No comments:
Post a Comment
Hi~ Terima Kasih Sudah Mampir ^^
Silakan tinggalkan komentar supaya saya bisa melakukan kunjungan balik :)
Semoga tulisan saya membawa manfaat untuk yang baca. Aamiin