Follow Us @soratemplates

Saturday, 3 November 2018

Catch Me If You Can/Biography-Crime-Drama/2002

Sumbernya dari sini
Main cast: Leonardo Di Caprio, Tom Hanks
Rate Imdb: 8,1/10
Director: Steven Spielberg
Movie Ratings Guide: PG-13 

Comment: 

"Catch me if you can"
Kalo denger kalimat itu gw teringat 2 hal:
Pertama: sebagai salah satu lagunya Girl's Generation (SNSD). 
Kedua: It's Di Caprio's film! 

Yang pertama bikin gw ngerutin alis karena ini bukan lagu, music video (MV) ataupun koreografi terbaik dari SNSD. Gak ada yang menarik disitu. Mungkin SM Ent. lagi pengen bikin SNSD in another version tapi menurut gw sih gagal. Sorry SONE 🙏 Kalo mau liat gimana MVnya bisa klik link youtube ini

Nah! untuk Catch me if you can sebagai film, bikin gw mesem-mesem 😝 Babang Leo, waktu muda ternyata kyuuut yeeee~

🌻🌻🌻🌻🌻

Kalo denger dari judulnya, bayangan pertama gw ketika denger (denger doang loh ya tanpa liat trailer sama poster filmnya) judul film "Catch me if you can" adalah perjungan cinta seorang lelaki yang gigih kepada perempuan yang sulit ditaklukan dan filmnya penuh drama-drama percintaan yang akan lovey-dovey gitu.  Tapi deng..dong.. I was wrong. Ternyata ini film cerita kucing-kucingan antara penipu kelas kakap dengan FBI. Ketipu deh gw 😆 Etenang. Walaupun gw tertipu sama judulnya, tapi setalah sekitar 2 jam 21 menit nonton film ini, gw gak merasa wasting time karena ini film worth to watch. Biarin deh ketipu juga.

Catch me if you can berlatar tahun 1960an, bercerita tentang Frank Abagnale Jr. (Leonardo Di Caprio) seorang anak SMA yang lihai menipu Bank hingga jutaan USD dengan bermodalkan cek palsu hand made-nya. Selain itu, Frank punya modal lain yaitu tampang yang memikat hati dan lambe yang lemes (alias pinter memanipulasi) untuk ngerayu cewek-cewek demi kemulusan rencananya. Selama beraksi, ternyata aksi tipu-tipunya tercium sama agen FBI khusus penipuan, Carl Hanratty (Tom Hanks). Terjadilah kejar-kejaran yang entah gimana malah memunculkan hubungan khusus antara Carl dan Frank, bukan sekeder petugas dan penjahat.

Walaupun film ini dilabeli dengan kategori 'crime', film ini bukannya serem tapi malah berkesan indah dan menyenangkan buat mata dan kuping gw. Sangat mendukung label 'drama'nya. Kenapa ? Coba liat beberapa cuplikan film dibawah ini ⬇⬇⬇⬇⬇ Buat gw ini cakep banget! 




Keindahan film ini munculnya dari sinematografi dan musik yang diramu lewat editing yang oke. Kadang-kadang kamera zoom-in untuk ngeliatin hal yang detail, kadang-kadang close up untuk ngeliatin ekspresi aktornya, kadang-kadang gerak ngikutin aktornya jalan sana sini biar lebih dinamis. Bikin gak boring deh 😀 terus ya dari awal sampe akhir film, backsoundnya itu musik-musik instrumen a la jazz (eh apa blues ya?) yang identik sama era tahun 50-60an. Ngasih sensasi calming dan menyenangkan buat gw. Cuma sayangnya untuk beberapa bagian yang harusnya menegangkan, gara-gara backsoundnya yang begitu jadi kerasa kurang nendang aja. Best part is editing! Suka banget gw sama efek yellowish, blink-blink sama gloomy difilm ini. Efeknya warm gitu deh. Sinkron sama setting tempatnya yang rata-rata emang pake kota dengan cuaca hangat yang punya pesisir pantai kaya California, Miami dan New Orleans. Selain yellowish, ada juga efek bluish disini tapi cuma untuk scene-scene yang kesannya gelap dan kejam. Kaya ini:
Kantor FBI
Penjara di Perancis
Gak heran sih film ini lumayan banyak dinominasikan (beberapa diantaranya bahkan ada yang menang) dibanyak award pada tahun 2002-2003. Contohnya aja :

Academy Awards, USA 2003

Nominee
Oscar
Best Actor in a Supporting Role
Christopher Walken 
Best Music, Original Score
John Williams 

Golden Globes, USA 2003

Nominee
Golden Globe
Best Performance by an Actor in a Motion Picture - Drama
Leonardo DiCaprio 
BAFTA Awards 2003

Winner
BAFTA Film Award
Best Performance by an Actor in a Supporting Role
Christopher Walken 
Nominee
Anthony Asquith Award for Film Music
John Williams 
Nominee
BAFTA Film Award
Best Screenplay - Adapted
Jeff Nathanson 
Best Costume Design
Mary Zophres 

Nah terus kenapa film ini punya label 'biografi' ? Karena ini film emang based on true story nya Frank Abagnale asli yang sekarang jadi Law Enforcement Consultant Amerika, penulis buku (The Art of the Steal (2001) dan Stealing Your Life (2007)) dan pengajar untuk Akademi FBI. Sumbernya dari sini dan sini 

Kayaknya, film hollywood itu selalu nambahin adegan kissing 💋 mau apapun genrenya yaa, sebagaimana orang Indonesia yang masak hampir selalu pake garem. Termasuk Catch Me If You Can. Menurut gw adegan kissing-nya cukup intens (bikin gw deg-degan bok! 😁) dan sedikit (banget) menjurus kearah 'itu'. Ya menyesuaikan sama rating umurnya yang dikasih PG-13 tapi  kalo untuk di Indonesia kayaknya harus dinaikin lagi ke R (Restricted) deh. Jadi kalo mau nonton ini, make sure gak ada bocah yaaa 😄 Kalo mau tau soal ratings guides bisa klik disini

Ngomong-ngomong soal plot dan irama film ini, sejujurnya gw agak ngerasa membingungkan. Maju mundur. Beruntung Leonardo dipakein gaya rambut berbeda untuk 4 masa di film ini jadi lumayan bantu sih. Jadi kalo rambutnya begini pas dia begini. Kalo rambutnya begitu pas dia begitu. Terus, secara umum, gw gak ngerasa ada emosi khusus yang terbangun. Tegang juga enggak. Sedih sampe nangis-nangis juga juga enggak. Exciting yang sampe penasaran dan bikin deg-degan juga enggak. Just okay aja gitu. So so lah~ Tapi bukan berarti film ini jadi film yang lempeng-lempeng aja ya... malah lebih terbangun rasa sedikit kasian sama si Frank sih jadinya. Dan yang pasti gw merasa menyenangkan nonton film ini. Ibarat ombak dilaut, ini jenis ombak yang mendayu-dayu gitu. Gak tenang tapi gak ngagetin juga.

Sans dulu ah~ Sumbernya dari sini
Kalo dibandingkan sama film sejenis, gw akan bandingkan dengan A Beautiful Mind (2001/PG-13/Biografi-Drama). Sama-sama dari kisah nyata seseorang, sama-sama ada dramanya tapi gw merasa lebih tegang dan deg-degan nonton A Beautiful Mind ketimbang Catch Me If You Can padahal gak ada label 'crime'-nya 😃 Intinya beda pengemasan sih. Kalo suka yang memacu adrenalin boleh tonton A Beautiful Mind kalo suka yang tenang-tenang boleh pilih Catch Me If You Can.

Oiya ada 1 scene yang gw heran itu fungsi dalam filmnya apaan: scene awal banget jadi kaya ada si A, B (Leonardo Di Caprio) dan C ikutan variety show yang mana ada panelis yang harus nebak dari A,B,C itu siapa yang palsu lewat QnA (Ada kok acara TV Indonesia yang kaya gitu, tp gw lupa namanya apa 😆) mungkin tujuan scene tersebut untuk ngasih garis besar film tapi gw rasa sih gak perlu. Soalnya latar belakang tiap tokoh dan latar belakang masalah difilm ini udah cukup jelas disajikan sepanjang film. Kalo kitanya ngikutin, gampang kok dipahami ini film arahnya mau kemana.

Kalo ngomongin akting, ya gak usah ditanya gimana totalitasnya Tom Hanks sama Leonardo. Mereka udah kawakan. Kalo orang-orang terkesan sama aktingnya Christopher Walken sebagai Frank Abagnale Sr. sampe dinominasikan dan menang dibeberapa award, gw juga. Apalagi pas scene dia lagi curhat sama anaknya sampe speechless cuma mangap-mangap doang, mata udah berkaca-kaca tapi dia tetep harus pura-pura kuat didepan anaknya. Anak mana yang gak terpotek hatinya liat bapak yang dia kagumi sebegitunya nangis sesedih itu? 💔😭

🌻🌻🌻🌻🌻

Oke, final conclusion dari gw:

Seperti yang udah gw jelasin panjang lebar diatas, kalo lagi cari film bertema crime yang gak  kaya biasanya dengan kemasan vintage cantik dengan sensasi menyenangkan dan calming, mungkin Catch Me If You Can bisa jadi pilihan untuk berakhir pekan. Tapi kalo cari film crime yang ada sensasi mendebarkan, film ini bukan jawabannya. 

Rate (1-10): 7,5/10
Recommendation (yes/no): Yes

Hope you enjoy my review ya! 😊

🎬Salam Hangat,
Dari yang suka komentarin film

No comments:

Post a Comment

Hi~ Terima Kasih Sudah Mampir ^^
Silakan tinggalkan komentar supaya saya bisa melakukan kunjungan balik :)
Semoga tulisan saya membawa manfaat untuk yang baca. Aamiin